Bab 262.
Tiga jam kemudian ...
Dokter bedah selesai membedah semua pasien mata. Sekarang giliran pasien melahirkan yang akan di tanganinya. Nama Sinta yang pertama kali di panggil untuk masuk ke ruang bedah. Aku dan Mama Yogi mengantarnya sampai pintu. Peraturan di Rumah Sakit, tak boleh ada keluarga yang dampingi pasien, karena akan menganggu konsentrasi kerja mereka.
Kami menunggu di luar ruang bedah, sambil berdoa dan harap cemas. Bang Ben terlihat mondar-mandir, gelisah gak jelas gitu.
"Nay ... aku pergi kerja ya! Moga lahiran Sinta lancar, soalnya kalau nunggu seperti ini aku jadi cemas," katanya.
"Ya-sudah, tak apa, pergilah! Hati-hati," ingatku.
Bang Ben berpamitan ke orangtua Yogi, alasannya untuk langsung pergi bekerja. Karena Kak Eli udah tau kalau Sinta pagi ini masuk Rumah Sakit. Makanya Bang Ben janji untuk datang agak siangan dikit.