Bab 254.
Tiga hari kemudian, Sinta minta di temani ke Dinas Pendidikan untuk mengantar berkas yang di minta kantor tersebut. Sinta ijin dari tempat mengajar untuk urusan ini. Ia jemput aku pukul sepuluh pagi. Untungnya aku udah bereskan semua kerjaan rumah. Hanya tulisanku yang belum kelar. Tak apalah bisa nulis, sambil menunggu di tempat antrian aja
Sebelum pergi, sengaja ku telfon Bang Ben, beritahu dia kalau aku pergi dengan Sinta. Andai kami pulangnya ke sore-an mulutnya gak mengomel. Apalagi ini pergi untuk urusan pekerjaan, bukan mau shoping. Seperti yang sering di tuduhkannya.
Kemarin Bang Ben menyinggung soal biaya sekolah anak. Aku diam saja, udah niat di hatiku akan biayai sendiri sekolah Raka dan Nina. Jadi mulutnya gak usah mengungkit biaya apapun selain uang makan yang di keluarkannya sehari-hari.