Bab 205.
Aku mencari Nina ke kamarnya, ingin mengambil tas yang di bawanya tadi.
"Nin ... mana tas Ibu tadi?" tanyaku.
"Udah Nina letak di kamar Ibu!" sahutnya.
"Oh-oke," aku keluar dari kamar mereka, lalu berjalan menuju kamarku.
Bang Ben sudah ada aja di dalam kamar, ia sedang memainkan hapenya. Ia melirik sekilas ke arahku lalu meletakkan hapenya. Ia memperhatikan aku yang sedang berganti pakaian. Aku pura-pura tak lihat aja, lagian udah mau Magrib juga, niatnya mau mandi gak jadi, karena tak baik mandi di waktu senja, pikirku.
"Nay ... besok tukang yang kerja di rumah kita, udah selesai borongannya! Kemarin upah mereka kurang lima ratus ribu lagi. Kamu ada uang gak, untuk membayar kekurangannya?" tanya Bang Ben pelan.
"Kenapa gak kamu lunasi aja, kan sudah aku kasi sejuta untuk tambahannya," cecarku.
"Iya, tapi yang lima ratus ribu, aku bayarkan ke agen spare part itu!" katanya.
"Loh, jadi gimana dong? Aku kan sudah kasi sesuai perjanjian kita!" ucapku ketus.
