Bab 185.
Derrtt ... derrtt ...
Hapeku bergetar di atas meja dapur, Sinta memberi kabar akan pulang telat. Ia sedang di rumah sakit menemani Yogi. Aku kaget dong, langsung aja telfon ke hapenya.
"Assalamu'alaikum, Bu!" ucap Sinta.
"Wa'alaikumsalam," sahutku.
"Siapa yang sakit, Sin?" tanyaku cemas.
"Mamanya Yogi, tadi pagi di bawa ke rumah sakit, Bu. Sejak pagi keluhannya sakit di perut bagian bawah sebelah kiri," jelas Sinta.
"Terus apa hasil diagnosanya?" tanyaku lagi.
"Satu jam lagi, keluar hasilnya, Bu!"
"Oh, kira-in ada apa-apa dengan kalian berdua," sahutku lega.
"Kalian berdua aja berjaga di sana?"
"Ada Papa Yogi juga di sini," sahut Sinta.
"Sekarang mamanya masih di ruang perawatan, mungkin sebentar lagi di pindahkan sesuai hasil diagnosa!" jelasnya.
"Oh-semoga tak terjadi apa-apa ya! Ibu khawatir aja mendengar nama rumah sakit," kataku.
"Iya-lah, Bu. Sinta aja tadi kaget, waktu di kabari oleh Yogi."
