Bab 165.
Derrtt ... derrrt ...
Hapeku bergetar, entah berapa kali begitu lihat ke layar hape tiga panggilan tak terjawab. Ku usap ke atas tombol berwarna hijau lalu terdengar suara dari seberang telfon
["Assalamu'alaikum, Ibu di mana?"] tanya Sinta.
["Wa'alaikumsalam, Ibu masih di rumah Uwak Eli,"[ sahutku.
["Tadi Sinta kecelakaan, Bu!"] ucapnya.
["Haah, apa? Jadi kamu gak papa?"] aku kaget.
["Hanya lecet sedikit di lutut dan tangan, Bu!"]
["Sekarang kamu di mana?"] tanyaku lagi.
["Udah di rumah, Bu!"] sahutnya.
["Oh-syukurlah ... adik kamu dua-duanya sudah pulang?"] tanyaku lagi.
["Sudah, Bu!"]
["Ya-sudah, Ibu segera pulang ini,"] ucapku mengakhiri panggilan telfon. Hape langsung ku masukkan ke dalam tas sandang.
"Ada apa, Nay?" tanya mereka hampir bersamaan.
"Sinta kecelakaan, tadi pas mau pulang ke rumah nyenggol mobil orang!" jelasku.
"Waduhh ... jadi kondisinya gimana?" tanya Kak Eli.
"Katanya lecet lutut dan tangan, terus sekarang udah di rumah!" jawabku.