Bab 164.
Selesai beberes, giliran aku yang masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Semua bekal sudah aku letak di meja tamu beserta tas sandang yang selalu setia ku bawa ke mana-mana.
"Nay ... baju kaos berkerah warna biru, di mana ya?" Bang Ben teriak dari dalam kamar.
"Masih di keranjang setrikaannn," jawabku.
"Tapi ngambilnya hati-hati, jangan sampai susunan kainnya berjatuhan," teriakku.
"Apaaa? Jatuhkan ajaaa?" Bang Ben kumat keponya.
Hmm ... kalau meladeni ocehannya bisa gak siap urusan membersihkan diri. Sepuluh menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi. Melewati ruang tivi, aku mengelus dada. Untungnya kain yang baru di seterika tak berjatuhan di buat Bang Ben. Aku berlari kecil masuk ke kamar sambil memakai handuk.
Brukkk ... aku menabrak tubuh Bang Ben yang berada di balik pintu. Bersamaan dengan terlepasnya handuk dari tanganku. Secepat kilat ku ambil handuk yang terjatuh tadi.
"Its, beautifuulll ...," seru Bang Ben ketika melihat aku memungut handuk.