Bab 159.
Selesai beberes rumah dan berpakaian, aku dan Bang Ben segera berangkat ke rumah Kak Eli. Tugasku hanya menemani suami, tapi keputusan ada di tangannya sendiri, aku tak mau ikut campur urusan dia dan kakaknya. Begitu sampai di depan rumah Kak Eli, terlihat ramai pembeli yang sedang berbelanja. Kak Eli yang terlihat lelah mondar-mandir meladeni pelanggannya.
Sedangkan menantunya hanya duduk di belakang kasir. Sungguh berbanding terbalik dengan kami sewaktu menjaga kios ini. Malah menantunya pula seperti yang punya kios. Sementara mertua sibuk meladeni pelanggan hanya sesekali ikut mengambilkan barang yang di minta pembeli.
Begitu turun dari motor dan memarkirkannya ke samping kios. Aku dan Bang Ben langsung masuk ke kios untuk membantu meladeni pembeli yang sedang mengantri.
"Duhhh ... untung aja kalian datang, " ucap Kak Eli sambil menyeka keringat yang membasahi dahinya.
"Iya, Kak," sahutku.
"Ben, tolong timbangkan beras tiga kilo, ya!"