Bab 138.
Sebelum Magrib, kami ijin untuk pamit pulang ke Derry dan keluarga Meysa. Karena hari sudah mendung juga, maklumlah musim hujan. Mana kami semua naik sepeda motor. Kasihan anak Ivan masih bocil, entar demam pula. Meysa menyelipkan bungkusan kecil ke tanganku. Sambil memberi kode saat Ivan dan Dwi sudah berada di halaman.
Ada-ada saja, ulah iparku ini. Untungnya aku langsung paham maksud Meysa. Aku ucapkan terima kasih pada keluarganya. Dan berpesan pada Meysa semoga betah di rumah baru dan cepat dapat momongan. Aminn, ucap mereka berbarengan. Pulang dari rumah Derry, Ivan singgah ke rumahku.
Ia ingin membicarakan masalah bisnis cetak undangan dengan Sinta. Kebetulan lagi musim kawin, banyak teman Sinta yang mau menikah. Ia Ingin cari sampingan, jadi Ivan ajarkan cara mempromokan undangan lewat medsos. Memang salut lihat keuletan
Sinta soal mencari uang. Apa saja yang di jual, promokannya bakalan jadi duit.