Di perjalanan, Vivian bercerita pada Maxime mengenai pertemuan tadi dan ada yang membuat dia malas sama klien tadi.
"Iya kenapa malas? Kelihatannya tadi lancar semua," kata Maxime.
"Kamu tahu enggak sih banyak maunya, tapi minim budget. Aku sudah jelasin sih ke bos aku kalau dia mau minim budget mending buat wajah sendiri, pusing aku tuh," balas Vivian.
"Kamu kan kerjanya cuma translator aja," kata Maxime.
"Iya-iya, aku memang translator, tapi aku juga membaca kontrak mereka. Aku orang kepercayaan loh," balas Vivian dengan senyum lebar.
"Biasa aja senyumnya. Lebih bangga lagi kalau kamu menjadi kepercayaan kekasih kamu ini, apalagi kalau aku jadi suami kamu," kata Maxime terkekeh.
"Iya-iya, aku juga mau suamiku nanti percaya padaku," balas Vivian membelai lembut tangan Maxime yang sedang menyetir.
"Kamu tau tidak aku lagi memimpikan nanti rumah kita ramai sama anak-anak kita?" tanya Maxime.
"Memang mau punya anak berapa sampai ramai?" tanya Vivian.
