Jiyah merasakan sakit di pergelangan tangannya berusaha melepaskan tangan Tasya, tapi tidak bisa.
"Hei, lepaskan gue!" teriak Jiyah.
Tasya melepaskan Jiyah lalu duduk bersama teman-temannya tanpa peduli suara ringisan kesakitan dari Jiyah.
***
Malam pun tiba, semua sudah larut dalam mimpi mereka. Margaretha menatap putra semata wayangnya, hasil kegilaan dia bersama Richard dulu. Wajah Vino benar-benar mirip dengan Richard.
"Mama tidak akan membiarkan kamu direbut oleh papa kamu itu," gumam Margareta.
Margaretha mendadak tersentak saat mendengar ada suara langkah kaki. "Pasti tikus," kata Margaretha.
Margaretha melangkah keluar dengan piyama tidurnya. "Hmm," gumam Margaretha yang langsung jatuh pingsan di pelukan seorang pria bertubuh besar.
"Bawa anak dia juga," perintah pria itu.
"Ada satu orang lagi di rumah ini, Bro," kata pria yang lainnya.
"Oh, nenek tua itu," iya dibawa juga," balas pria itu.
