Kaki Kaila terasa geli dijilat seperti itu, apalagi saat dalamannya diturunkan oleh Richard membuat dia reflek merapatkan kakinya.
"Richard, nanti saja ya," pinta Kaila dengan kaku.
"Sayang, Istriku, aku ini suami kamu. Percaya padaku semuanya akan baik-baik saja," kata Richard.
"Aku akan membuat kamu tidak akan pernah bisa lepas dariku, Kaila," gumam Richard.
Lidah Richard menjulur ke lubang milik Kaila membuat Kaila menahan suara kenikmatannya begitu merasakan dia menemukan titiknya.
"Tidak perlu kaku, Sayang," bisik Richard.
Kaila mencengkram sprei dibawah dan membusungkan kedua bukit kembarnya ketika Richard menggoda mutiara kecil di lipatan di bawah sana.
"Euhh, Richard!" teriak Kaila menjepit kepala Richard dengan kedua kakinya.
Richard semakin gencar menggoda di bawah sana, menusuk-nusuk milik Kaila dengan lidahnya. Dia mengusap dengan Jari juga hingga Kaila mengeluarkan cairan kenikmatannya.
