Pagi-pagi sekali di bandara, sepasang suami istri sudah berada di sana. Mereka menaiki pesawat begitu dipersilahkan.
"Selamat datang, Tuan, Nyonya. Saya harap kalian menikmati perjalanan kali ini dengan pesawat kami," kata Susi.
Theodor dan Kaila duduk di sofa yang ada di pesawat. Tidak lama pesawat mulai terbang menembus langit pagi hari yang sangat indah.
"Kamu senang kita pergi ke Korea?" tanya Theodor.
"Senang banget dong. Aku enggak sabar berjalan-jalan di sana," jawab Kaila.
Tidak lama Susi kembali sambil membawa berbagai macam makanan yang menggugah selera. Dia menunduk untuk meletakkan makanan itu ke meja membuat kedua bukit kembarnya berteriak ingin keluar.
"Tuan hari ini tampan sekali," kata Susi membuat hati seseorang yang berada di samping Theodor memanas.
Theodor melihat wajah Kaila memerah menahan amarah mencekik pramugari itu dengan kencang.
"Kau jangan lancang jadi orang. Tidak ada yang boleh memuji saya selain istri saya sendiri!" teriak Theodor.
