Noah yang berada di apartemen menatap ranjang sampingnya yang terlihat kosong dan dingin.
"Kapan ya ada seseorang yang dapat menghangatkan aku?" gumam Noah dengan senyum manisnya.
Noah tiba-tiba membayangkan Jiyah yang akan memasak, melayani dia di ranjang dan menghangatkan tubuhnya makin tersenyum lebar.
"Aku jadi kangen sama wanita itu. Dia sedang apa, ya?" gumam Noah.
Noah mengambil ponselnya lalu mencoba menghubungi nomor Jiyah.
***
Tring
Ponsel Jiyah berdering. Jiyah melihat Noah yang menelepon menghelakan napas kasar dan mendiamkan saja.
"Aku kira Theo, ternyata Noah," kata Jiyah.
Jiyah berusaha menutup matanya, tapi suara dering ponsel yang terus berbunyi tanpa henti membuat dia merasa kesal dan terpaksa mengangkat panggilan itu.
"ada apaan sih?" tanya Jiyah ketus.
"Hei, Manis, jangan begitu sama pangeranmu ini. Aku hanya ingin tanya apa sudah ada tanda-tanda kehamilan atau belum," jawab Noah.