Silla tampak berpikir. Dia ingin sekali sekolah lagi seperti anak muda jaman sekarang yang dapat menyelesaikan pendidikan hingga kuliah.
"Saya sangat mau bersekolah lagi, Tuan," mohon Silla.
Bastian Setuju dengan satu syarat. Silla harus diantar jemput dan tidak bermain ke mana pun. Cuma kuliah dan pulang kalau mau pergi sama dia saja.
"Saya setuju. Terima kasih, Tuan," kata Silla.
Bastian menghelakan napas. Dia merasa harus memberikan pendidikan untuk Silla. Toh Silla masih muda dan sudah terlalu lama dia mengurung perempuan ini kedalam dekapannya.
***
Di kamar, Jiyah menangis tersedu-sedu sambil memeluk foto mamanya.
"Ma, Jiyah rindu sama mama. Kenapa mama tidak bawa Jiyah pergi aja. Jiyah capek. Semenjak mama tinggalin papa, dia menggilai Silla sang pelayan kecil dan bodoh itu," kata Jiyah terduduk di lantai.
tring tring tring
Ponsel Jiyah berdering. Ternyata Laura asistennya yang menelepon.
"Iya, hallo. Ada apa, Laura?" tanya Jiyah.