Di kediaman Bastian, suara kenikmatan menggema di sana. Seorang perempuan hanya bisa berteriak.
"Tuan, berhenti," mohon Silla.
Silla terus memohon berhenti, tapi Bastian terus menggerakkan tubuhnya dengan cepat tanpa peduli dengan dia yang udah lelah.
"Kenapa stamina orang tua di hadapan aku ini begitu kuat? gumam Silla.
"Sebentar lagi, Silla. Tahan dulu," kata Bastian memasukkan dan mengeluarkan miliknya dari belakang.
"Ahh ... ahh, saya tidak kuat!" teriak Silla mengeluarkan cairan kenikmatannya lagi.
Bastian menggeram. Dia mengeluarkan benih-benihnya di dalam rahim Silla. Setelah itu, dia memeluk Silla yang sudah kelelahan.
"Aku sangat mencintai kamu, Silla," kata Bastian.
Semeejak hadirnya Silla dia jadi lebih sering di rumah dan memang dia tidak rela kalau Silla berdekatan dengan orang-orang di luar sana. Dia tidak mau Silla kenapa-kenapa.
***
Pagi-pagi sekali suara burung mulai berkicau membangunkan seorang perempuan yang masih bersembunyi di dalam selimut.