Kaila yang sedang berada di apartemen Theodor mendudukkan diri kasar ke sofa. Dia tidak tahu harus melakukan apa di apartemen itu. Dia ingin sekali bebas seperti dulu. Bisa berpesta sama teman-temannya, tapi saat ini dia tidak bisa melakukan itu.
"Menyebalkan," gumam Kaila menatap Theodor yang berjalan ke kamar sambil menelepon seseorang.
Kaila beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamar. Dia mulai bosan dengan kesehariannya. Begitu mau masuk ke kamar, dia kaget saat mendengar suara makian kasar Theodor.
Ceklek
Kaila membuka pintu membuat langsung mematikan telepon itu.
"Masuk saja, Sayang," perintah Theodor.
Kaila masuk dan berjalan mendekati Theodor. Dia membelai lembut pipi Theodor.
"Ada apa? Kenapa kamu marah sama Noah?" tanya Kaila lembut.
Theodor memejamkan mata menikmati sentuhan di pipinya. Paling tidak Kaila ada sedikit peduli padanya saat ini. Dia tahu rencana gila dia pasti akan membuat Kaila makin bingung dengan cintanya.
