Menjelang pagi, seorang pria yang sudah terbangun melihat bulu mata lentik Kaila, hidung yang mancung, wajah yang sedikit tembem dan menggemaskan membuat dia menggilai Kaila sejak kecil.
"Kamu tidak ada perubahan sama sekali dari dulu, selalu saja cantik dan tetap Kailaku yang menggemaskan," gumam Theodor.
Theodor beranjak dari ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih.
"Siapa sih yang ganggu pagi-pagi?" gumam Kaila membuka matanya saat mendengar suara pintu ditutup.
Kaila meraba sampingnya tidak mendapati siapa pun terkejut. "Apa Theo meninggalkan aku sendirian di sini?" gumam Kaila.
Senyum terbit di bibir Kaila begitu mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
"Untung saja aku selamat. Kalau tidak, bisa habis aku," gumam Kaila.
Kaila turun dari ranjang. Dia menatap pantulan dirinya di kaca.
"Kaila, kamu harus bisa membuka hati kamu buat calon suami kamu itu," gumam Kaila.