Rebecca menatap Ester dengan tatapan penuh permusuhan. "Kenapa begitu? Anakku sudah mampu kok untuk menjaga putri kamu dan juga anak mereka," kata Rebecca kesal.
"Loh, kenapa Nyonya terlihat kesal? Vivian masih anak aku," balas Ester.
"Hahaha, iya dia anak kamu, tapi sekarang dia menantuku.Aku juga berhak," kata Rebecca.
Bugh
Ester berdiri dan langsung memukul meja. "Anda ini memang selalu membuat saya emosi. Saya juga terpaksa menikahkan putriku pada anak kalian. Lihat putriku tadi jalan seperti kesakitan karena ulah anak kalian," kata Ester.
Rebecca malah terbahak saat mendengar ucapan Ester. Rebecca berdiri, lalu dia menunjuk Ester sambil tertawa.
"Hahaha, kamu ini lucu sekali loh seperti tidak pernah merasakan pertama kali saja," ejek Rebecca.
"Sayang sabar," kata Samuel merangkul Rebecca dan membelai lembut kepala perempuan itu.
"Sudah, Ma, Pa, jangan merusak hari bahagia kami," kata Maxime dengan tatapan dinginnya.