Sidang ditunda setelah sampel darah dan rambut Kaila diambil. Richard awalnya menentang, tapi mau bagaimana lagi, mereka sudah di tempat sidang saat ini,. Richard mengobrol dengan pengacaranya, sedangkan Kaila termenung, dia benar-benar frustasi saat ini. Dia bisa kehilangan Alder putranya.
"Richard, aku izin ke toilet sebentar," kata Kaila.
Kaila pergi dari sana didampingi beberapa pengawal yang berjaga di depan toilet. Dia menatap kaca di kamar mandi lalu membasuh wajahnya.
"Kenapa ini semua terjadi? Arrgh, sial," gumam Kaila.
Kaila mengernyitkan dahi saat menatap kaca ada seseorang di belakangnya.
"Sayang, masih belum puas bermainnya?" tanya Theodor yang mendadak ada di belakang Kaila.
Kaila berbalik. "Kan ada penjaga di depan, kamu gimana bisa masuk ke dalam?" tanya Kaila.
"menurut kamu memang semua orangnya Richard setia, belum tentu. Sama halnya seperti, Noah, Kailaku," jawab Theodor.
Theodor membelai pipi Kaila, tapi ditepis oleh perempuan itu.