Pagi-pagi sekali di sebuah kediaman mewah di Columbia terdengar suara canda tawa dari sebuah keluarga kecil. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi mereka.
"Kenapa kalian mau pergi tidak mengajak Alder?" tanya Alder.
Richard menatap tajam Alder yang berhasil membuat Alder terdiam.
"Ini adalah urusan orang dewasa," kata Kaila.
Alder menatap mamanya sendu. Dia tahu Kaila pasti setuju dengan Richard.
"Kalian sudah selesai makan lebih baik kita berangkat sekarang," kata Richard.
Mereka melangkah menuju mobil. Perlahan Richard mulai melajukan mobilnya menuju rumah Amel.
"Alder, kamu tidak boleh nakal selama di rumah grandma dan grandpa," kata Kaila.
Tidak lama mobil itu berbenti di depan rumah Amel dan Afip. Di sana kedua orang tua Richard sudah berdiri di depan pintu rumah.
"Alder, ayo turun," kata Richard.
Mereka keluar dari mobil lalu cipika-cipiki dengan Afip dan Amel.
"Ma, Pa, kami titip Alder," kata Richard.
