Bastian terkekeh mendengar ucapan Silla. "Kamu itu hanya milikku dan hanya boleh menuruti tuanmu, Silla," kata Bastian.
Bastian menggeram saat merasakan miliknya sudah mengeras begitu menunduk dan menaikkan rok Silla hingga ke pinggang. Dia menatap milik Silla yang selalu membuat dia kecanduan lalu melebarkan kaki perempuan itu.
"Tuan, saya mohon jangan lagi. Saya tidak mau, biarkan saya hidup normal. Arghh!" teriak Silla merasakan lidah tuannya menjilati mutiara dia yang merupakan titik sensitifnya.
Milik Silla dihisap dengan kuat oleh Bastian membuat kaki Silla menjepit kepalanya. Dia memaksa Silla melebarkan kakinya lagi.
"Oh my little girl," kata Bastian mengganti lidah dia dengan dua jari memasuki lubang Silla yang sudah sangat siap.
"Oh, Tuan. Arrgh!" teriak Silla.
Milik Silla mengeluarkan cairan yang cukup banyak. Suara milik Silla yang begitu indah menggelitik telinga Bastian. Pria itu begitu bangga melihat pelayan kecilnya selalu siap bersamanya.