Vivian menatap menatap Maxime yang terlihat masih sangat sedih merasa kasihan.
"Sudah, kamu doain yang terbaik untuk kakakmu," kata Vivian.
"Iya walaupun aku dan dia suka berantem, sebenarnya aku sangat menyayangi dia," balas Maxime.
"Iya aku tahu," kata Vivian menangkup wajah Maxime.
Maxime melihat ke arah bibir Vivian mendekati bibir itu dan mengecup lembut di sana. Perempuan itu mengecup lembut bibir sang kekasih juga, menyalurkan rasa cinta mereka. Tidak lama mereka melepaskan tautan bibir mereka.
"Aku takut kehilangan kamu," kata Maxime sambil membelai pipi Vivian.
"Ahh, kamu ini jangan ngomong sembarangan. Aku di sini," balas Vivian.
"Kamu tidak akan ninggalin aku kan?" tanya Maxime.
"Ninggalin yang seperti apa dulu? Kalau kamu selingkuh, ya aku tinggalin," jawab Vivian santai.
"Hahaha, kalau aku tidak selingkuh dan kamu yang selingkuh bagaimana?" tanya Maxime sambil mengangkat sebelah alisnya.