Pagi-pagi sekali, seorang pria tersadar begitu ada seseorang yang menindih tubuhnya. Dia melihat pria kecil menimpa dia mengusap lembut bahu anak kecil itu.
"Eung, maaf. Ben kayaknya mengganggu kamu," kata Lusi.
Nathan meminta Lusi diam saja. Dia tidak mau putra mereka terbangun.
"Nanti kamu ada rencana ke mana?" tanya Nathan.
"Kita tidak jadi pergi lihat ikan?" tanya Lusi.
Nathan terkekeh mendengar Lusi yang masih mengingat keinginannya.
"Kemarin kita sudah melihat ikan," jawab Nathan dengan santai.
Lusi mendengus kesal dan mengatakan bahwa ikan yang kemarin adalah ikan untuk dimasak bukan ikan yang biasa dipamerkan di aquarium besar membuat Nathan tertawa terbahak-bahak.
"Aku pikir sama aja. Ya sudah setelah ini kita pergi ke tempat yang kamu maksud," kata Nathan.
Tring
Tiba-tiba ponsel Lusi berdering. Dia melihat panggilan itu dari Will buru-buru mengangkatnya.
"Tuan, ada apa?" tanya Lusi.
"Anindya mengamuk. Saya minta tolong kamu sekarang ke rumah," mohon Will.