Ferdi mengelap peluh keringat yang membasahi tubuh Christine dengan kain penutup bukit kembar milik perempuan itu.
"Kok kamu ngelapnya pakai itu sih?" tanya Christine.
"Lagi pengen aja," jawab Ferdi.
Christine memejamkan mata saat merasakan Ferdi yang menyentuh titik-titik sensitifnya dengan kain itu.
"Makasih, Baby. Hari ini aku sangat bahagia bisa main kuda-kudaan dengan kamu," kata Ferdi.
Cup
"Apaan sih kamu?!" teriak Christine dengan ajah memerah karena malu. Dia tidak habis pikir dengan ucapan frontal Ferdi yang selalu membuat dia juga selalu menginginkan ferdi.
"Aku tidak mau kamu berdekatan lagi dengan pria itu, Sayang Aku muak m," kata Ferdi.
"Dia cuma temanku. Dia tadi reflek sebagai teman saja. Dia tidak tega ngelihat aku mendadak tidak enak badan," balas Christine.
"Ya, tapi tidak gitu juga. Dia masih menganggap anak kita itu anak dia," kata Ferdi.