Will yang masih berada di kafe menangis tersedu-sedu. Hati dia terasa sangat hancur ketika menerima penolakan dari Christine.
"Tuan, lebih baik kita pulang. Anda harus berpikir bagaimana cara membuat istri Tuan cepat pulih dan kalian semua bisa berkumpul kembali," kata Rex.
Rex melihat semua orang menatap mereka berusaha membuat Will bangkit. Dia merasa sangat malu saat ini.
"Tuan, mari kita pulang," ajak Rex.
Rex melihat Will sama sekali tidak mau bangkit mengeluarkan kain berwarna putih, lalu dia menyemprotkan semacam cairan ke kain itu.
"Maaf, Tuan," kata Rex.
Perlahan kesadaran Will mulai menghilang saat mencium aroma yang sangat menyengat dari kain itu. Tubuh Will diseret Rex menuju mobil.
"Tuan sangat berat," gumam Rex.
Rex mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Will sambil mendengarkan musik rock. Dia melihat Will sangat tenang saat ini merasa bersyukur. Sedari tadi kepala dia terasa mau pecah melihat tuannya yang keras kepala.