Noah yang sudah di dalam mobil bersama Jiyah mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju apartemen. Selama di perjalanan, dia terus mencengkram kuat setir mobilnya.
"Jangan macam-macam dengan aku. Bisa saja papaku berbuat jahat padamu," kata Jiyah.
"Papamu tidak akan pernah tahu soal kita," balas Noah.
"Ya, moga saja," kata Jiyah.
"Kita akan lanjut berbicara di apartemenku saja. Aku tidak mau ada yang celaka di sini," balas Noah.
"Hmm, baiklah," kata Jiyah.
Selama di mobil, mereka saling terdiam dengan pikiran masing-masing. Semua masalah terasa berkumpul di pikiran mereka.
Tidak lama mobil itu berhenti tepat di parkiran VIP apartemen. Noah bersama Jiyah berjalan bersama memasuki gedung apartemen itu. Dia hendak menggenggam tangan Jiyah, tapi perempuan itu menghempaskannya.
"Kita bersama bukan berarti kamu bisa mengaturku," kata Jiyah.