Chereads / Impian Seorang Anak Petani / Chapter 2 - Impian Dalam Doa

Chapter 2 - Impian Dalam Doa

Anisa adalah seorang gadis yang sosoknya luar biasa apa lagi dalam impian hidupnnya sangat luar biasa,  namun keterbatasan ekonomi tidak pernah buat iya berhenti berjuang memenuhi impiannya, patang untuk mundur bagi dirinya kalopun dia hanyalah anak seorang petani dan hidupnya pas-pasan.

Baginya keterbatasan dalam segi ekonomi tidak menggoyahkan dia untuk menjadi seorang menijemin bisnis..

Dalam hidupnya selalu belajar dan belajar bagiamana impian itu bisa terhujud, banyak sekali yang mematahkan dia untuk menjadi orang sukses, comohan. ejekan dari orang-orang sekitar terkadang membuat dirinya patah semangat, namun disitu dalam setiap tangisannya selalu ber doa kepada Allah bahwa apa yang dia inginkan akan mungkin terjadi..

Tidak lama kemudian iya terbangun dari lamunannya.

" Anisa" sapa seorang itu  yang membuat lamunan Anisa buyar iya adalah sosok seorang ibunya yang bernama Saari.

Anisa cepat sudah jam berpa ini siap-sia pergi ke kampusnya sana sarapan dulu, ibunya yang tidak pernah lupa mengingatnya sebelom berangkat kuliah menyuruh makan dulu..

Tidak lama kemudian Anisa yang sudah siap tinggal sarapan dan selalu berpamitan kepada kedua orang taunya, meskipun kadang orang tuanya berada di ladang.

Seperti kebiasan Anisa selalu jalan kaki menuju kampusnya kerena tidak memiliki kendaraan motor seperti teman- teman yang lain.

Namun semua itu tidaklah berat untuk Anisa menjalakan aktifitasnya setiap hari semangatnya ada kerna dari kecil sudah terbiasa, teringat di waktu kecil usia dini dia sudah berjualan bawah jajanan buat di jual di sekolahnya itupun selalu anisa lakuin setiap hari, demi memenuhi hidup bersama keluarganya rela berjualan punya orang lain

terkadang dapat upah 2000rb jika laku semua, di saat teman2nya bermain namun dia sibuk jualan memilih melihat teman2nya yang bermain,,, jangan kan punya uang saku sama sekali hasil yang iya dapat selalu di kasih ke orang tuanya buat di tabung di kumpulin uangnya kalo bayak  uangnya sudah pas baru belli ikan buat makan, seakan2 hidup serasa tidak memihak kepadanya ,, dia saat mau putus asa dengan kuliah dan mikirin ekonomi yg tidak mencukupi,selalu saja teringat dengan masa kecilnya yang hidupnya buat di makan saja hutang.

kehidupannya yang berlika liku pas tiba di rumah, anisa di kejutkan dengn pak araman yang sedang marah-marah.

ibuk sari kalo tidak punya uang buat bayar jangan hutang, janjinya empat bulan buat di bayar tapi apa-apaan ini, sudah jatuh tempo saja belom di bayar

maaf pak bukannya tidak mau bayar tapi tidak punya uang buat bayarnya pakek apa?

ibu Sari minta maaf kepada pak araman

"Kamu bilang tidak punya uang hutang bisa bayar tidak bisa"? pak arman mukanya memirah

dan saat itu saya cuma bisa menangis lantaran tidak bisa berbuat apa-apa

anak mu ini ANISA tidak usah kuliah-kuliah segalak hidup di makan saja susah hutang tidak di bayar, masih saja mau kuliah

tidak akan menjadi sukses.

tolong yaa pak jangan bawa-bawa anisa dalam hal ini, saya yang hutang tidak ada hubungannya dengan anak saya yang kuliah

tegas ibu anisa kepada pak arman.

baik kalo begitu anak ibu suruh kerja biar

hidupnya tidak hanya hutang.

anisa yang berdiam diri dari tadi diam seribu kata melihat orang tuanya yang dia sayangin di maki-maki orang, rasa tidak terima sebagai anak melihat orang tuanya di maki- maki. seandainya saja bisa bayar langsung saya bayar guman anisa dalam hatinya