"Bisa enggak, enggak usah pergi, kamu disini saja?' dengan wajah yang masam dan tatapan yang teduh. Berat hati ketika melihat Gisell membreskan semua bajunya.
"Zayn, udah gua bilang berapa kali sih! Gua disini juga demi elu dan mengorbankan juga pekerjaan. Jadi mana mungkin gua harus meninggalkan elu dengan seketika begitu," terang Gisell dengan nada yang sedikit naik. Kesal padahal sudah berulangkali dirinya menjelaskan pada lelaki yang ada di hadapannya saat ini bawahnya dirinya juga ingin sukses dengan apa yang sudah dirinya capai tanpa ada hambatan dari orang mana pun. Namun, dia terlihat sangat menghalangi langkahnya hingga bingung apa yang akan di jelaskan supaya Zayn ini dapat paham dengan apa yang akan dirinya lakukan nantinya.
"Tapi, bisa enggak status kita di ubah dulu?"
"Maksud lu?" dengan kening mengkerut dan menghentikan gerakan tangannya.
"Ya kita pacaran," ujar Zayn dengan nada yang penuh semangat.
