Setibanya di Jakarta, ternyata sudah benar apa yang dirinya duga akan apa yang akan di lakukan oleh Arga dan istrinya pada dirinya, supir sudah siap di depan kontrkannya hingga membuat dirinya tak bisa berkutik lagi, apalagi untuk menunggu Zayn datang untuk menghampirinya itu rasanya tak mungkin, apa pun yang akan dia lakukan akan di percepat oleh lelaki tersebut secara semua ini pastinya sudah menjadi permintaan pasangan suami istri.
"Apa kita langsung berangkat ke Bandara pak?" tanya Gisell, dengan wajah yang malas, bahkan langkahnya serasa tak memiliki rasa semangat sama sekali.
"Ya kalau mau sekarang mari saya antar,"
"Lah berangkatnya jam berapa?" bingung Gisell akan ucap lelaki yang ada di hadapannya ini.
"Kita berangkat jam 10, dan saat ini saya ssudah di suruh untuk stand bye disini. Agar ketika anda membutuhkan sesuatu agar bisa saya bantu mendapatkannya,"
"Oh, begitu," dengan menghela nafas yang panjang.