Semua barang sudah di siapkan dan tinggal berangkat ke Bandara dan menunggu siapa saja yang akan mengantarkan dirinya kesana. Dalam hati selalu berharap bila maminya bisa datang bersama denggan papi untuk melihatnya pergi ke Paris, ini untuk kali terakhir bertemu dengan wanita itu setelah sekian banyak usaha membujuk Rahma dan akhirnya bisa juga. Tak ada hal yang bisa untuk di buat main-main waktu terus saja berputar tapi, hingga kini tanda-tanda kedatangan wanita itu belum juga muncul jujur saja Fely begitu khawator dan sangat takut bila maminya tak akan bisa menepati janjinya untuk mengantarkan ia ke Bandara. Sejak duduk di ruang tamu Fely terus saja menatap pintu yang terbuka lebar tapi belum juga akan tanda-tanda kehadiran wanita paruh baya itu.
"Kamu nunggu siapa nak?" tanya Marisa yang penasaran pada menantunya yang sejak tadi terus saja menoleh kea rah pintu yang terbuka lebar.