Pagi ini Fely meminta Jumi untuk menemani dirinya menghirup udara segar di sekitar rumah. Kali ini Fely belum mempunyai nyali untuk berhadapan dengan para tetangga yang begitu suka julid pada dirinya, kali ini ia hanya ingi diam dan menenangkan pikirannya agar tak memikirkan hal yang tak penting dulu dan menfokuskan hal yang penting saja dulu. Kali ini yang dirinya harapkan hanyalah sebuah ketenangan saja dan tak lebih dari itu cukup sebuah ketenangan yang mampu mengubah pikirannya menjadi lebih baik lagi.
"Bik, temani saya disini ya," ucap Fely dengan nada yang lirih sambil memandangi matahari yang mulai naik ke atas.
"Iya nya," jawab Jumi sambil berdiri di samping majikannya.
"Kenapa ya bik, mami kekeh banget mau misahin aku sama Mas Arga padahal jelas kita ini pasangan suami istri. Tapi, kenapa dia malah begitu," ucap Fely dengan tak paham apa yang sebenarnya di inginkan oleh wanita paruh baya tersebut.