Sudah mencapai 2 hari lebih dari kejadian itu Fely belum juga bangun dari tidurnya dan tetap keadaan lemah terbaring tak berdaya hal ini begitu menyakitkan sekali bagi lelaki itu yang setiap harinya menunggu akan kesadaran istrinya yang belum juga bangun. Sungguh sedih harinya setiap harinya Arga hanya berharap dalam melihat senyuman istrinya lagi dan tak seperti it uterus, hal itu amat sakit sekali dan tak bisa di ceritakan lagi. Hanya harapan dan doan yang selalu di panjatkan oleh lelaki itu pada istrinya tak banyak kata yang bisa di ungkapkan oleh Arga. Bahkan ketika datang untuk menjenguk Fely pun harus secara diam-diam. Untuk bertemu dengan seluru keluarga masih terasa tak berani dan nyalinya pun juga masih kecil belum sanggup untuk menjawab segala pertanyaa yang ada. Pasti amarah tak pernah lepas dari mereka berdua, apa yang sudah terjadi saat ini sudah sepenuhnya menjadi kesalahan dirinya yang tak akan mudah untuk di lupakan.