Apapun yang Nur butuhkan Gisell mencoba untuk memenuhinya, selagi dirinya mampu dan tak merasa keberatan tak ada halangan baginya untuk membantu temannya ini menuju pada kebenaran yang sesungguh. Tak boleh ada kata egois harus saling memahami satu sama lain itulah pegangan yang selalu tertancap dalam diri Gisell.
"Elu, enggak makan Sell?"
"Gua udah makan tadi, ini tinggal elu. Sengaja gua beliin semua ini demi menyenangkan hati lu," ujar Gisell sambil tersenyum menatap temannya.
"Oh, iya gua. Udah mulai cari loker untuk lu tapi, belum nemu tenang saja yang gua cari ini aman dan sudah terjamin juga halalnya," ungkap Gisell.
"Gua belum siap untuk kerja Sell, hati gua masih terlalu takut apalagi berhadapan dengan orang-orang seperti itu.,"
"Lawan rasa takut lu, kalau begini terus gimana elu bisa maju coba seharusnya di lawan," terus menyemangati temannya ini.
"Hmmm, gua coba dulu deh Sell," ujar Nur dengan wajah yang masam.
