Gisell masih tak menyangka bila dirinya di pertemukan kembali dengan Meli yang, entah mengapa dunia begitu sempit sekali hingga seperti tak ada pilihan lai lagi dan selalu bertemu dengan Meli. Selama ini masalah yang menimpa diriya tak pernah terselesaikan bila berhadapan dengan Meli, semuanya selalu di buat masalah hingga seperti tak ada jalan keluar lagi untuk mengatasi masalah ini.
Otak Gisell buntu setiap hari harus berhadapan dengan Meli dalam bekerja Gisell pun mulai berhati-hati juga ia takut bila wanita itu mencari titik kesalahannya hingga membuat wanita paruh baya itu merasa kecewa telah memberikan kepercayaan selama ini. Pikirannya saat ini selalu begitu memikirkan bagaimana agar tak berhadapan dengan Meli sungguh lelah sekali rasanya, selalu muncul ungkapan yang tak menyenangkan dari wajah wanita itu, hingga bingung bagaimana untuk meresponnya.