Dengan sekuat tenaga dan raga Fely manahan tangisannya yang sulit di berhentikan sangat menyakitkan sekali dalam posisi seperti ini harus berpisah dengan anaknya hingga semalanya. Entah kenapa Tuhan begitu jahat merebut anaknya di saat seluruh keluarga mengharapkan kehadirannya hingga rasanya tak sanggup untuk menjalani hidup apalagi anak itu yang diimpikan selama bertahun-tahun dan kini pergi untuk selama-lamanya.
Merasa gagal menjadi orang tua untuk menjaga anaknya yang masih dalam kandunga saja tak mampu apalagi kelak, entah bagaimana cara menjalani jalan untuk depannya yang pasti Fely dan Arga sudah merasa gagal untuk menjadi ayah dan ibu yang terbaik untuk anaknya sendiri.
Sejak kejadian itu Fely dan Arga hanya mampu terdiam dan tak banyak kata untuk saat ini mereka berdua mengharapkan sebuah ketenangan hingga entah sampai kapan semuanya dapat berakhir dengan semestinya.