Hingga hari menjelang sore pun Arga belum juga menunjukkan wajahnya di rumah sakit, sejak tadi Fely hanya bisa menunggu dan was-was bila maminya bertanya dan apa yang harus diirinya jawab sedangkan Arga pun belum memunculkan wajahnya.
"Apa mungkin Mas Arga masih marah ya?" batin Fely dengan wajah yang masam dan menatap jam yang berada di tangan kirinya.
Firasat Fely menyatakan bahwa dugaan kali ini pasti benar bila Arga memang masih kesal dan mungkin tak akan datang kemari untuk menjemput dirinya.
"Apa mungkin masalah tadi pagi, cukup menyakitkan buat mas Arga ya?" batin Fely terus menebak-nebak pertikaian kecil yang terjadi pagi tadi.
"Fely, kok Arga enggak jemput kamu?" tanya Rahma, melihat wajah putri semata wayangnya yang agak gelisah.
"Mungkin Mas Arga lagi ada meeting penting ya mi. Fely juga nungguin kok belum datang juga mana udah mau magrib," ujar Fely berusaha untuk tetap berpikir positif.
