*PLAKKK!!*
Tamparan keras mendarat tepat di pipi, hingga terasa panas sekali. Bahkan pipi terasa membesar.
Seketika Gisell langsung mengangkat kepalanya melihat siapa yang barusan menampar dirinya dengan sangat keras hingga membuat pipinya terasa terbakar.
"Elo!!" syok Gisell ketika melihat wanita di depan matanya yang tak lain adalah Meli.
"Lu mau apa lagi sih?" lanjut Gisell, dengan nada yang tinggi dan wajah menantang.
Entah apa yang dinginkan wanita di depan matanya ini yang tiba-tiba menampar dirinya dengan sangat keras, terasa sakit sekali tamparan itu terlalu kuat.
"Dasar wanita pembawa sial!!" cetus Meli, dengan nada yang tinggi. Dan tatapan tajam, tangannya tak lepas menunjuk ke arah Gisell yang tepat ada di hadapannya.
"Apaan sih lu! Gila ya," ujar Gisell, dengan nada yang kian meninggi.
Tangan Meli merasa puas, karena, sudah menampar Gisell dengan sangat keras. Dendam yang ada di dalam hatinya terasa terbalaskan ketika menampar wanita ini.
