Rasanya tak mudah percaya bila yang ada di depan matanya ini ialah Zayn lelaki baik, yang paham dalam hal apa pun. Semuanya terasa membuyar ketika melihat Zayn tengah tergeletak di atas lantai tanpa yang kotor dan dalam keadaan mabuk.
"Aku enggak mungkin bila datang dihadapannya lagi, semua orang akan tau keberadaan ku saat ini," batin Gisell memundurkan langkahnya untuk mendekati Zayn yang tengah tergeletak.
Bila dirinya tetap nekad untuk menghampiri lelaki ini akibatnya pun akan fatal, usahanya selama ini untuk menghilang dari orang-orang baik yang penuh perhatian seketika tak ada gunanya lagi.
"Aku harus pergi, jangan sampai dia lihat aku disini," dengus Gisell membalikkan tubuhnya dan melangkah kembali.
Saat baru satu langkah terdengar suara yang begitu jelas di telinganya.
"Gisell, kamu dimana? Saya butuh kamu," ujar Zayn dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Gisell, saat ini saya butuh kamu," lanjut Zyan, dalam keadaan ngigo.