Fely terkejut saat suaminya berada di belakang tubuhnya, sungguh tak disngka Arga akan secapat itu membuang air besar.
"Loh, mas?" mata melebar saat mentap lelaki di belakangnya tengah berdiri dan berjalan ke arahnya.
"Kamu ngapain?" tanya Arga ulang.
"Jangan medekat!!" dengan nada tinggi, Fely mencoba menghentikan suaminya yang sedang berjalan ke arahnya.
"Kamu kenapa si?" bingung. Tak mengerti apa yang sedang terjadi pada istrinya.
"Ya kamu jangan ke sini dulu, nanti akan ku beritahu," celetuk Fely, bola mata melabar dan wajah yang gugup.
"Iya sudah tidak, aku ingin turun haus," celetuk Arga.
*Brakk!!*
"Huh! Lega," hembusan nafas terlihat lega.
Ia merasa bersyukur karena sudah larut malam dan bisa di pastikan kedua pembantunya sedang terlelap tidur, Fely langsung membersihakan rambut beserakan di lantai, sebelum Arga mengetahuinya dengan jelas.
Rintikan hujan, menambha syahdu malam ini. Suasana yang dingin kini berubah menjadi hangat. Tubuh penuh akan pelukan.