Chereads / Setelah Kehadiranmu / Chapter 6 - Bab 6

Chapter 6 - Bab 6

bab 6

Zack mendekat, meletakkan jarinya di dagu Anne, hingga wajah wanita itu terangkat sedikit ke atas dan mata mereka saling bertemu. Anne memutar bola matanya malas karena harus menatap mata hijau zamrud yang mengerikan itu baginya.

"seseorang yang berasal dari kasta rendahan, yatim piatu, di besarkan di panti asuhan dengan donasi iba dari orang lain, tak pantas bicara soal kelas dan pendidikan. mengerti?"

Anne tak mampu menjawab apapun karena emosi nya yang menuncah begitu saja. seolah kesedihan mencengkeram lehernya hingga ia terasa sesak. matanya berkaca-kaca menahan amarah, ia nyaris menumpahkan air mata. sebuah fakta yang di ucapkan oleh lelaki itu tetapi menyakitkan baginya ketika orang rendahan seperti dia tidak di perbolehkan mengucap kelas? apakah hanya orang kaya yang boleh semena-mena atas hidup dan harga diri orang lain? dunia sungguh tidak adil.

"mandi dan berpakaian layaknya seorang pelacur sekarang juga. berhenti sok suci dan sok polos karena kau hanya akan membuang-buang waktu mu" Zack menyentakkan wajah Anne hingga wajah csntik itu tertoreh ke kanan air mata menetes jatuh.

setelah Zack berdiri air mata sudah membasahi pipi Anne.

"ah iya aku lupa kau sudah tidak punya pakayan di sini. gaun mu tadi sudah menjadi kain lap untuk anjing ku. tunggu sebentar di sini"

saat Zack sudah berderap keluar dari kamarnya. Anne menggigit bibirnya kuat. tangan nya terkepal, berusaha menahan rasa sakit di hatinya. ia merasa tidak adil kenapa ia harus mendapat perlakuan hina seperti ini.

"pakai"

Zack melemparkan sebuah lingerie merah ke tubuh Anne. Anne menatap ngeri pada lingerie merah dan tunggu apa ini? tali.. tali apa ini?

What..G-string?

"kau gila!!" Anne melemparkan kembali kain-kain yang tak layak di sebut pakaian itu. lemparan nya mendarat tepat di muka Zack.

hal itu tentu membuat emosi Zack kembali naik. rahang nya menegang dalam hitungan detik tangan pria itu menarik paksa selimut yang tadinya menutupi tubuh Anne.

"apa yang kau lakukan brengsek!!" Anne berteriak karena Zack menarik paksa selimut hingga tubuh nya kini kembali terekspos.

"kau fikir pakayan dalam mu itu lebih baik dari lingerie ini? bahkan lingerie ini 1000 kali lebih baik dari pakayan dalam mu! kau tahu berapa harga lingerie ini? harganya cukup untuk makan siang mu selama setahun kau tahu!"

"aku tidak peduli dengan harganya, itu hanyalah kain pencuci piring untuk dapurku!"

Mengesalkan, Zack mengusap kasar mulutnya. ah harusnya ia perkosa dengan paksa saja wanita gila keras kepala ini. ia baru saja hendak menerjangnya, namun alih-alih membanting Anne kembali di atas kasur, Zack beridri dengan tangan terkepal.

dia ingin di layani!

dia ingin melihat Anne memakai lingerie itu bak pelacur dan menggodanya.

bukan dia yang menginginkan tubuh Anne, tapi Anne lah yang harus mengemis dan datang menawarkan sendiri kepadanya seperti hal nya wanita-wanita yang Zack temui.

"baiklah, ini terakhir kali aku menanyakan baik-baik padamu. berapa yang kau inginkan? seratus juta dollar? dua ratus? lima ratus? sebutkan"

"gunakan saja uang mu itu untuk menyekolahkan mulutmu"

Mata Anne melotot tajam menusuk ke dalam bola mata Zack dengan aura permusuhan yang kental. Rahang Zack kembali menegang. Anne ketakutan karena melihat tatapan Zack yang mengerikan. sungguh. tapi kemarahan dan kebencian Anne lebih dominan saat ini.

"lihatlah, setelah ini kau akan berlutut di kaki ku meminta ku untuk memasukimu"

sorot tajam mata Zack menatap Anne setelah mengatakan itu, Zack keluar dari kamar meninggalkan Anne, matanya kelam oleh kemarahan.

setelah Zack benar-benar keluar dari kamar dan hanya tinggal wanita itu sendirian akhirnya ia menghela napas lega. tangan nya masih gemetar jujur ia sangat ketakutan tetapi berusaha kuat di depan pria gila itu karena jika ia tampak ketakutan pria itu akan semakin brutal menganiaya nya. malam ini Anne mungkin selamat, tetapi ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya di malam-malam selanjutnya.

sinar matahari pagi menembus jendela kaca besar di kamar itu. menyorot seorang perempuan yang masih bergelung di bawah selimut, tubuh mungil nya menggeliat. dahinya mengernyit merasakan pegal di seluruh tubuhnya akibat penyiksaan yang ia dapat kemaren.

Anne mengerjapkan matanya pelan lalu bangun dari tidurnya, bersandar di sandaran ranjang menatap kamar yang besar ini terlihat sangat berantakan di area ranjang suasana asing bagi Anne. Anne meringis saat merasakan dengkulnya sakit karena terluka entah dari mana ia dapat luka itu.

pintu kamarnya terbuka membuat Anne seketika menaikkan selimutnya menutupi dadanya yang terekspos, seorang wanita tua memasuki kamar tersenyum ramah pada Anne. hanya wanita inilah yang bersikap ramah dan normal menurut Anne daripada manusia-manusia yang menyiksanya kemaren terlebih tuan gila itu yang sampai saat ini Anne tidak tahu namanya.

"selamat pagi nona, saya di perintahkan tuan Zack untuk membantu nona untuk membersihkan diri"

Anne menurut dengan ucapan wanita tua itu karena ia yakin wanita ini baik dan tidak akan menyiksanya terlebih ia juga sudah gerah karena tidak mandi dengan benar kemaren.

"mari nona" ucap pelayan itu menyadarkan Anne yang melamun.

"Eh a-aku bisa mandi sendiri" balas Anne ia tak ingin pelayan itu melihat tubuhnya.

"baik, jika begitu, saya akan mengambilkan pakayan untuk nona yang sudah di siapkan tuan Zack, jika nona ada perlu sesuatu nona bisa memanggil saya, Maurenz" kata Pelayan itu lalu pamit dan keluar kamar

'oh jadi nama pria gila itu adalah Zack,tapi tunggu mengambil pakaian yang sudah di siapkan Zack? jangan bilang ia akan memberikan ku lingerie lagi. gilaa!!'

setelah melihat pintu kamar tertutup, Anne turun dari ranjang dengan selimut yang melilit tubuhnya.

Anne membersihkan tubuhnya, terasa sangat segar mandi dengan air hangat yang sudah di sediakan. yah setidaknya kali ini ia mandi dengan benar karena sebelum nya ia dimandikan dengan cara di tenggelam kan di kolam renang. mengingat nya saja sudah membuat Anne geram dan kesal.

Anne berjalan keluar kamar mandi, melihat pakaian untuk nya tergeletak rapi di atas ranjang lengkap dengan dalamanya membuat wajah Anne memerah.

setidaknya hari ini ia selamat dari lingerie sialan itu.

Anne segera memakai mini jumpsuit yang berwarna abu muda. Anne merasa rok jumpsuit nya terlalu pendek dan membuat Anne sedikit tidak nyaman.

ia merasa seperti di pelihara menjadi budak seks dengan pakaian yang seperti sengaja mengundang gairah.

'memang nya tidak ada pakayan yang sedikit tertutup apa?' Anne mendumel kesal