bab 4
Sepanjang perjalanan menuju lift, Zack memperbaiki dasi dan kemeja nya yang sudah sedikit berantakan. mata nya sempat melirik ke setiap ruangan dengan dinding kaca yang ia lalui, setiap karyawan wanita yang melihat nya terkagum-kagum dengan ketampanan Zack Tyler Roan.
suara denting menandakan pintu lift akan terbuka lebar di lantai teratas. Hobbert mengangkat tangan nya menekan tombol ke lantai dasar dan pintu lift pun tertutup.
"bagaimana sudah kau hubungi mereka?" tanya Zack tanpa menoleh ke arah Hobbert pandangan nya masih fokus ke depan
"sudah, Sir mereka akan segera membawa gadis itu ke hadapan mu"
"bagus.. aku tunggu kabar baik nya"
"Sir, dia sudah ada di sini" ucap Hobbert ketika masuk ke dalam ruangan Zack. tentu saja Zack bangkit dari duduk nya dan pengawal lainya masuk dengan seorang wanita yang pingsan di dalam gendongan nya. dengan kedua tangan dan kaki yang di ikat serta mata yang di tutup oleh kain hitam dan mulut yang di tambal dengan lakban.
wanita itu benar-benar seperti korban penculikan yang tidak berdaya.
Zack mengernyit melihat wanita yang sekarang tak berdaya berada di bawah kaki nya.
"heiii... bangun" kata Zack menggoyang-goyangkan tubuh wanita itu dengan kaki nya.
namun wanita itu maish tak bergerak mungkin karena efek bius yang di terima nya.
"obat bius apa yang kalian gunakan?" kesal Zack "aku tak ingin membuang-buang waktu menonton nya tidur di sini"
kalau saja Zack yang melakukan aksi penculikan itu ia akan langsung membekap mulut gadis itu dan melemparkan nya ke dalam mobil tak peduli dengan teriakan nya. bahkan kalau perlu ia akan menggunakan sedikit kekerasan yang meluncur di pipi mulus nya itu dan merasakan sensasi penculikan yang sadis.
sorot mata Zack kini tertuju pada tubuh wanita yang saat ini sedang menggunakan gaun putih lengan pendek dengan bahan brokat halus dan panjang selutut dengan sneakers putih di kakinya.
tampilan nya seperti wanita polos baik-baik seolah tidak meyakinkan jika ia sedang bermain gila dengan adik iparnya.
hmm tapi jangan mudah percaya dengan penampilan, tampilan memang selalu menipu. Zack berusaha meyakinkan diri ia tidak ingin terkecoh.
"bangun, bitch." kali ini Zack mengguncang kan kembali dengan sedikit keras tetapi tidak ada reaksi apapun.
"kalian tidak membunuh nya kan?" Zack menoleh ke arah para pengawal nya
"tentu tidak Sir" ucap mereka ketakutan. karena jika meminta bawa hidup-hidup dan sang tawanan mati entah apa yang akan Zack perbuat dengan mereka mungkin Zack akan menguliti tubuh mereka satu-persatu.
tak sabar Zack pun menuangkan wine ke gelas dan mendekati wanita itu. ia kni berjongkok di hadapan gadis itu lalu menyirami wajah nya dengan wine hingga mengalir ke wajah gadis itu.
kali ini Zack berhasil hingga menimbulkan gerakan pelan dari bibir dan kepalanya.
"cihh... memang dasar wanita jalang, di siram wine baru kau bergerak bangun"
Zack membuka tali hitam yang menutupi mata wanita itu hingga membuat nya perlahan-lahan mengerjap, terbuka sedikit demi sedikit.
"Anne Caroline"
wanita itu berhasil membuka matanya dengan sempurna, mata biru yang indah itu kian melebar, lalu tubuh nya berjengit terkejut.
"apakah itu nama mu?"
Anne menarik tubuh nya mundur hingga mentok ke dinding. lakban yang masih menempel di bibirnya membuat ia tidak bisa berbicara.
Zack berjongkok mendekati Anne lalu menarik lakban dengan sekali hentakan
"awwww.." ringis Anne ketika lakban itu berhasil di cabut dari bibirnya.
"dimana saya?"
Zack mengangkat kedua bahunya "seperti yang kau lihat, di sebuah istana milik orang kaya"
Anne meneguk ludahnya, terus bergerak berusaha mundur menjauhi Zack.
"siapa kau? kenapa aku bisa ada di sini? kenapa kau menculik ku?"
"hahahha ternyata kau sangat cerewet ya, bahkan kau langsung memberi ku dengan 3 pertanyaan dan sayang nya aku tidak ada kewajiban untuk menjawab semua pertanyaan bodoh mu itu" Zack berdiri dan berbalik membelakangi Anne
'siapa orang gila ini? kenapa dia menculik ku? apa yang akan ia lakukan padaku' pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepalanya. ia bahkan hampir tidak merasakan sakit di punuk nya yang terkena pukulan tadi.
wanita itu kembali tersadar dari fikiran singkatnya dan memahami kondisi. matanya menatap ke sekeliling mencari jalan keluar. rumah mewah ini sebuah penthouse orang kaya dengan beberapa ajudan di setiap ruangan.
'ini gilaa! untuk apa orang kaya menculik orang miskin seperti dia, bahkan tidak ada yang berharga dari dirinya' tapi tunggu... ia masih memiliki organ tubuh apakah orang ini akan mengambil organ tubuh nya? jangan-jangan mereka ada sindikat jual beli organ tubuh? jika di lihat dari perawakan mereka dan kemewahan yang ada di sini bisa jadi mereka melakukan nya karena organ tubuh kan mahal.
cukup lama Anne berkelut dengan fikiran nya hingga akhirnya ia kembali tersadar ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan gila yang ia tidak tahu jawaban nya
"Anne Caroline, jalang nya Edric Al Thompson"
gadis itu semakin ketakutan, pikiran nya berputa-putar kacau balau.
'tapi tunggu, kenapa dia mengenal Edric?'
"berapa dia membayar mu untuk menjadi simpanan nya?"
"apa maksud mu, melontarkan pertanyaan kurang ajar seperti itu"
Zack terkekeh jijik melihat wajah sok polos gadis ini "bahkan sekarang kau pandai berakting di depan ku, heii.... aku bahkan bisa membayarmy lebih tinggi dari Edric. sebut berapa harga mu, berapa harga untuk liang mu itu aku akan memberikan nya"
"cuuuuuiiiihhhh" air ludah melesat tepat di wajah Zack tangan Zack naik menyeka air ludah di wajah nya nya itu lalu menyium aroma nya sebentar dan tersenyum menyeringai
"aroma segar" Zack menyeringai bak evil
membuat Anne mengernyit jijik
PLAAKKKKK.....
pipi halus Anne kini memerah terukir 5 jari tepat di pipinya.
"kau sangat agresif" decis Zack
"apa yang kau inginkan dari ku? siapa kau kenapa kau membawa ku ke sini!"
Anne semakin ketakutan karena pria kasar itu, apakah dia musuh Edric?
"aku seorang pembisnis kaya raya, kekayaan ku hampir sama dengan kekayaan yang di miliki keluarga Thompson. jadi tak perlu sok polos. sebutkan berapa aku harus membayar mu untuk jadi teman tidur ku?"
"teman tidur?"
'apa maksud pria gila ini, dari tadi yang ia bahas hanya teman tidur kenapa fikiran pria kaya ini hanya melulu soal selangkangan, dan dengan mudah merendahkan orang lain. dia fikir seluruh wanita dengan mudah nya memberikan tubuh mereka hanya dengan uang? apa beginikah cara kerja mereka dalam menghabiskan uang?'
"jawab aku, bitch" Zack mencengkeram dagu Annee dengan keras, membuat Anne kembali meringis, menatap mata nya dengan tajam, menusuk ke dalam bola mata berwarna biru cerah itu.
dia benar-benar seperti seorang setan, iblis yang berwajah tampan. batin Anne ketika matanya dan mata Zack bertemu untuk sesaat Anne mungkin mengagumi ketampanan Zack sebelum akhirnya tamparan keras menyadarkan nya sosok tampan di hadapan nya tak lain adalah setan yang sedang menjelma.
"ah ia, kau bertanya kenapa kau bisa ada di sini bukan?" Zack menyeringai candu "kau disini karena telah megusik kehidupan ku. dan kau harus berurusan dengan ku"
Anne mengerutkan dahi nya "berurusan dengan mu? bagaimana mungkin aku bahkan tidak mengenal mu!"
Zack tersenyum miring sambil menyentak dagu Anne membuat wajah Anne tertoleh ke kiri.
napas Anne kini kian memburu sedangkan tangannya berusaha melepaskan diri dari ikatan yang mengikat kedua tangan dan kakinya.
Anne berusaha berfikir keras apa yang di inginkan pria ini, dugaan awalnya semakin kuat bahwa pria kaya ini menginginkan organ tubuh nya karena dari tadi mata pria ini menatap ke arah letak organ-organ nya. mata nya sungguh luar melirik tubuh nya dari ujung kaki hingga ujung kepala.
sial yang benar saja.
"kau tahu tuan, jika kau menginginkan organ ku tidak ada gunanya, ginjalku bermasalah bahkan aku tidak bisa berjongkok terlalu lama karena aku memiliki masalah di ginjalku. dan jantung? jantung ku apa lagi ia juga bermasalah jadi tidak ada gunanya kau mengambil nya karena tidak akan ada harganya"