Azarine masih tetap diam menatap dua pria yang datang bersamaan untuk melamarnya secara bergantian.
"Katakan saja Nak, semuanya ada di tangan kamu, Mama dan Papa tidak bisa mengatur masa depan kamu lebih jauh lagi," ucap Sesha sambil menggenggam telapak tangan sang putri yang mulai terasa dingin.
"Kalau begitu, beri aku waktu untuk menjawab lamaran ini, Ma, Pa," ucap Azarine.
"Bagaimana Bian, Faizan?" tanya Revan.
"Baik Om, aku memberi waktu kepada Azarine untuk menjawab lamaran ini," jawab Faizan.
"Saya juga Om, apapun keputusan Azarine nanti, insya Allah saya ikhlas," jawab Bian juga.
"Baiklah kalau begitu, kita berikan waktu agar Azarine memikirkan lamaran dari kalian," ucap Revan.
"Arine, dengarkan Umma, Sayang. Jangan jadikan ini sebagai beban, Arine bebas memilih untuk menerima lamaran dari siapa, jangan lupa meminta petunjuk kepada Allah," ucap Keyla.
"Iya, Umma," ucap Azarine.
"Arine, aku boleh bicara berdua denganmu?" tanya Faizan.