"Wahai calon imamku, ijin kan aku mengungkapkan apa yang aku rasakan kepadamu di atas secarik kertas ini, walaupun aku yakin jika ini tidak akan pernah sampai kepadamu. Annauhibbuka fillah Faizan Adzin Syahnawaz."
PLAAK
Tangan Faizan terasa lemas setelah membaca apa yang Azarine tulis di sana, novel yang dipegang oleh Faizan jatuh ke lantai. Faizah tidak menyangka jika akan mendapatkan kejutan seperti ini.
"Ya Allah, ternyata dia juga mencintai aku," ucap Faizan, perasaan bersalah kepada Azarine menjalar di dalam hatinya.
Selama ini Faizan mengira jika Azarine hanya memberikan harapan kepadanya dan mencari-cari alasan untuk menolak dirinya, cukup lama Faizan terdiam memikirkan tentang Azarine hingga suara ponselnya menyadarkan Faizan dari lamunan, dia baru menyadari jika sudah waktunya untuk menjemput Faizah.