Siapa yang tidak sedih dan terluka saat orang yang sangat kita cintai pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Itulah yang dirasakan oleh Tristan saat ini, walaupun seorang pria tidak menangis karena terluka, tapi tetap saja dia manusia yang memiliki hati dan perasaan.
Tristan termenung di dekat jendela kamarnya, memori saat bersama dengan sang ibunda tercinta berputar dan bermain-main di kepalanya. Wanita yang menempati kedudukan teratas di dalam hatinya, kini sudah tiada, pergi menyusul sang ayah tercinta ke alamnya.
Mungkin mereka akan bertemu di sana dan bisa hidup di sana bersama dalam lingkaran kebahagiaan dan tempat terbaik di sisi Allah, sang maha pencipta dan sang maha memiliki kehidupan.
"Mas," panggil Keyla lirih seraya menepuk pelan pundak suaminya.
"Ikhlaskan kepergian mama, Mas," ucap Keyla.
"Aku ikhlas, Sayang," ucap Tristan.
"Lalu apa yang kamu pikirkan, Mas?" tanya Keyla.
