"Ayo, Sayang, temui kakak kamu," ucap Keyla dengan lembut.
"Kalau Kak Iza masih marah sama Zia, gimana, Bun?" tanya Zia.
"Kak Iza gak marah sama Zia, lebih baik Zia coba dulu, minta maaf bukan berarti Zia salah, tapi itu cara kita untuk menghargai orang lain," ucap Keyla dengan lembut.
"Iya deh, Bun, Zia ke kamar Kakak dulu," ucap Zia.
"Iya, Nak," ucap Keyla, lalu Zia pergi menuju ke kamar Faizah, dengan perasaan gugup, Zia mengetuk pintu kamar Faizah.
Ternyata, pintu kamar Faizah tidak dikunci, Zia melihat Faizah yang sedang serius mengerjakan tugas, biasanya Faizah akan langsung menyambut kedatangan Zia. Tapi sekarang, Faizah tidak menghiraukan kehadiran Zia yang bahkan sudah duduk di tepi ranjangnya.
"Kakak," panggil Zia lirih.
"Hmm." Faizah hanya bergumam.
"Kakak masih marah sama, Zia?" tanya Zia.
"Apa yang akan kamu rasakan jika berada di posisi saya?" pertanyaan Faizah membuat Zia terkejut, bahkan Faizah bicara dengan menggunakan kata 'saya'.