Setelah shalat subuh, Gaven kembali memejamkan matanya karena merasa sangat lelah, hari ini Gaven tidak akan pergi ke cafe karena dia ingin menjemput Zia ke rumah Dania, tapi Faizan belum memberikan alamat rumah Dania.
Gaven mengambil ponselnya yang ada di atas nakas untuk menghubungi kakak iparnya, tapi Gaven malah terperanjat melihat ada panggilan tak terjawab dari Zia semalam, senyuman Gaven berkembang, dengan cepat Gaven menelpon Zia tapi gadis itu tak kunjung menjawab telponnya, sampai panggilan yang keempat, Zia baru menjawab panggilan Gaven.
"Assalamu'alaikum!" sapa Zia di seberang sana.
"Wa'alaikum salam, Zahra kamu baik-baik aja?" tanya Gaven khawatir.
"Zia baik-baik aja, Kak, maaf Zia pergi gak ijin dulu sama Kak Gibran," jawab Zia.
"Udah gak apa-apa, ini juga salah aku yang marah-marah sama kamu, sekarang kamu kirim alamat rumah mami, biar aku jemput kamu," ucap Gaven.
"Kak Gibran kok tau kalau Zia ada di rumah, mami?" tanya Zia.