"Assalamu'alaikum," ucap Gaven sambil membuka pintu apartmentnya.
"Ke mana, kok sepi, apa dia masih marah sama gue," ucap Gaven, dia berniat ingin mengajak Zia makan malam di luar untuk menebus kesalahannya tadi siang.
"Zahra!" panggil Gaven, sambil membuka pintu kamar Zia, tapi kamar Zia kosong.
"Zahra!" Gaven kembali mengetuk pintu kamar mandi, tetap tidak ada jawaban.
"Kok gak ada juga," ucap Gaven, Zia juga tidak ada di kamar mandi, lalu Gaven melihat ke atas lemari, ternyata koper Zia tidak ada di sana, Gaven membuka lemari pakaian Zia juga tidak ada, termasuk barang-barang Zia yang lain. Bahkan Zia meninggalkan kartu ATM yang pernah Gaven berikan.
"Astagfirullah, berarti Zia pergi," ucap Gaven.
Lalu Gaven mengambil ponselnya untuk menghubungi Faizan, Gaven berharap jika Zia pergi ke rumah orang tuanya, tapi ternyata Zia tidak ada di sana.
"Kira-kira, Zahra pergi ke mana, Zan?" tanya Gaven yang mulai panik.