Tristan menatap iba kepada Keyla yang tidur memunggunginya, sampai kapan wanita itu marah kepadanya. Akhir-akhir ini Tristan pun sering lepas kendali dan tidak bisa mengontrol emosinya, Tristan kembali keluar dari kamar dan masuk ke kamar tamu.
Faizan yang melihat itu hanya bisa menghela nafasnya dengan panjang, dia mengira jika ayahnya akan tidur di kamarnya, tapi ternyata dugaan Faizan salah.
"Ayah, bunda cepat baikan, biar kayak dulu lagi, aku kangen suasana rumah yang penuh dengan kemesraan ayah dan bunda," ucap Faizan lalu pergi menuju kamarnya.
***
"Masya Allah, Zahra maafin aku," ucap Gaven melihat Zia yang meringkuk memeluk lututnya sambil menangis ketakutan.
"Maaf," ucap Gaven lalu memeluk Zia.
"Kita pulang ya," ucap Gaven, Zia masih tetap tidak bicara, hanya tangisan Zia yang terdengar pilu sampai nafasnya terasa sesak, itu membuktikan kalau Zia sudah lama menangis.
