"Kamu cemburu?" tanya Gaven, lalu dia duduk di samping Zia.
"Gak!" jawab Zia dengan ketus.
"Ya udah, nih katanya mau beli baju," ucap Gaven sambil memberikan ponselnya.
"Gak jadi," ucap Zia, Gaven menghela nafasnya dengan panjang, lalu duduk di kursinya mulai memeriksa berkas, Jack masuk ke ruangan Gaven untuk memberikan berkas yang Gaven minta.
"Tuan, hari ini Anda harus menggantikan Tuan Davin untuk meeting, dan ini berkas yang harus Anda pelajari," ucap Jack.
"Ya, kirimkan jadwalnya," ucap Gaven, lalu Jack pergi keluar dari ruangan Gaven.
"Zahra!" panggil Gaven.
"Apa?" tanya Zia.
"Nanti aku meeting, kamu di sini sendirian gak apa-apa?" tanya Gaven.
"Meetingnya, sama cewek atau cowok, terus siapa aja yang ikut meeting, lama atau enggak?" Zia menghujani Gaven dengan pertanyaan.
"Aku gak tau," ucap Gaven.
"Kenapa gak tau?" tanya Zia.
"Kamu kenapa sih, dari tadi sensi terus sama aku?" tanya Gaven yang mulai kesal.
