"Assalamu'alaikum," ucap Gaven, dia baru tiba di apartment.
"Wa'alaikum salam," sahut Zia, yang langsung keluar dari kamar.
"Udah enakan?" tanya Gaven.
"Alhamdulillah, Kak, udah gak terlalu sakit," jawab Zia.
"Syukurlah, aku mau mandi dulu, gerah," ucap Gaven sambil memberikan kantong belanjaan yang dia bawa.
"Ini apa?" tanya Zia.
"Makanan untuk kita makan malam, tolong simpan di dapur ya," jawab Gaven.
"Oke, Kakak mau Zia bikinin teh?" tanya Zia.
"Emang bisa?" tanya Gaven mengejek.
"Kalau cuma bikin teh, Zia bisa, Kak," jawab Zia.
"Gak usah deh, aku mau minum yang dingin aja, biar seger," ucap Gaven.
"Ya udah Kakak mandi, nanti Zia siapin minuman dinginnya," ucap Zia lalu pergi ke dapur, sedangkan Gaven pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.
Zia memindahkan makanan yang Gaven bawa ke atas piring dan melihat rice cooker apakah nasinya sudah matang atau belum, matanya berbinar melihat beras yang sudah berubah menjadi nasi.